Mungkin sebagian dari anda bingung atau belum mengetahui, jika
melihat “Code Error” pada web anda. Lalu bagaimana jika kesalahan
tersebut terjadi pada account hosting Anda ?
Berikut adalah daftar kode kesalahan HTTP yang paling sering dijumpai
dan hal yang harus dilakukan ketika Anda (sebagai pemilik website)
menemukan kode kesalahan tersebut:
* Error 401 : Unauthorized
Status ini menyatakan bahwa pengunjung website tidak memiliki hak akses
untuk folder yang diproteksi oleh password. Apabila Anda merasa ada
kesalahan pada pengaturan proteksi folder, silahkan coba dicek kembali
melalui menu Password Protect Directories di CPanel.
* Error 403 : Forbidden
Pada status 403, pengunjung sama sekali tidak dapat mengakses ke folder
tujuan. Status 403 muncul disebabkan oleh kesalahan pengaturan hak
akses pada folder.
Yang harus dilakukan :
Cek kembali hak akses dari folder tujuan. Ingat, hak akses yang normal untuk folder adalah 755 (rwxr-xr-x).
* Error 404 : Not Found
Status 404 menyatakan bahwa file / folder yang diminta, tidak ditemukan.
Yang harus dilakukan :
Pastikan file / folder sudah di-upload ke account hosting, dan pastikan
nama file / folder tersebut sudah sesuai dengan nama file / folder yang
akan diakses (terutama pada penggunaan huruf besar dan kecil /
case-sensitive).
* Error 406 : Not Acceptable
Status 406 menyatakan bahwa permintaan dari browser tidak dapat
dipenuhi oleh server. Anda dapat menghubungi kami apabila menemukan
error ini pada account hosting yang Anda miliki.
* Error 500 : Internal Server Error
Status 500 menyatakan bahwa ada kesalahan konfigurasi pada account hosting.
Yang harus dilakukan :
Cek kembali file .htaccess pada account hosting Anda, dan pastikan setiap barisnya sudah tertulis dengan benar.
* Error 509 : Bandwidth Limit Exceeded
Status ini bukan status resmi dari HTTP. Menyatakan bahwa penggunaan
bandwidth pada account hosting sudah melebihi quota yang ditetapkan
untuk account hosting Anda. Silahkan hubungi kami untuk informasi
selengkapnya.
Kita mungkin sering jengkel ketika sudah capek-capek
mengakses sebuah situs, yang muncul justru pesan error page not found
dan sejenisnya. Kita bingung, siapakah yang salah? Situsnya, akses
internetnya, komputer Anda, atau siapa?
Tulisan ini mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Namun sebelumnya, ada
beberapa hal/istilah yang perlu dijelaskan, agar pembahasannya semakin
mudah dimengerti.
Setiap situs/website umumnya terdiri dari
kumpulan file yang tergabung di halaman tertentu. File-file ini bisa
berupa file HTML, gambar (seperti JPG dan GIF), file audio video
(seperti MP3), dan sebagainya. File-file ini – untuk selanjutnya disebut
sebagai data – tersimpan di sebuah lokasi yang bernama server atau
webserver.
Nah, ketika Anda sedang mengakses sebuah situs, Anda
sebenarnya sedang masuk ke webserver tertentu untuk melihat data yang
tersimpan di sana. Jika berhasil, data ini (baca: halaman web yang
sedang Anda akses) akan tampil di layar komputer Anda. Dalam bahasa
jaringan (network), komputer Anda disebut sebagai client. Jadi, ketika
Anda mengakses sebuah situs, proses inilah yang sebenarnya terjadi:
1. Client (komputer Anda) meminta (me-request) data dari server tertentu.
2. Pihak server menerima request ini, lalu mengirimkan data tersebut pada client.
Nah,
proses ini bisa berjalan dengan lancar, namun bisa juga mengalami
hambatan. Jika terjadi kegagalan, maka muncullah pesan error seperti
yang biasa terlihat di layar komputer Anda. Umumnya pesan-pesan error
ini berasal dari software tertentu – seperti apache – yang digunakan
oleh webserver (Namun jika Anda menggunakan proxy di komputer Anda,
pesan error ini bisa juga berasal dari proxy server tersebut). Ini
adalah cara yang digunakan webserver – atau proxy server – untuk
memberitahu client bahwa request mereka tidak bisa diproses karena
masalah-masalah tertentu.
Masalah-masalah yang menjadi penyebab
kegagalan ini bisa macam-macam. Masalah yang berbeda akan menampilkan
pesan error yang berbeda pula di layar komputer Anda.
Berikut ini, Anda dapat menyimak sejumlah pesan error yang paling sering ditemui, beserta penyebab dan cara mengatasinya.
400 – Bad Request
Pesan error seperti ini biasanya muncul ketika server dari situs yang
Anda akses tidak memahami perintah yang diberikan oleh client. Hal ini
umumnya disebabkan adanya kesalahan atau cacat script/programming pada
server. Karena itu, yang bisa mengatasinya hanyalah si webmaster dari
situs tersebut.
401 – Unauthorized
Ada
halaman web tertentu yang hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu.
Untuk mengaksesnya, diperlukan username dan password khusus. Nah, pesan
error 401 – Unauthorized ini muncul karena Anda tidak memiliki hak
untuk mengakses halaman tersebut. Karena itu, tak ada cara untuk
mengatasi masalah ini, kecuali jika Anda berhasil mendapatkan username
dan passwordnya.
403 – Forbidden
Pesan error
ini biasanya muncul jika halaman web tersebut memang tidak bisa diakses
oleh siapapun (karena memang diatur demikian dari servernya). Atau
masalahnya bisa seperti ini: Si pemilik situs A belum membayar sewa
hosting, sehingga perusahaan pemilik server memblokir situs A tersebut.
Akibatnya, siapa saja mengakses situs A akan mendapatkan pesan error 403
– Forbidden. Cara mengatasinya: nasehatilah pemilik situs untuk segera
membayar biaya hosting.
404 – Not Found
Ada beberapa kemungkinan penyebab dari masalah ini, yaitu:
1. Halaman atau file yang Anda akses memang tidak ada. Mungkin sebelumnya ada, tapi kini sudah dihapus oleh si pemilik server.
2. Akses internet Anda sedang down (disconnect). Untuk mengatasinya,
coba periksa akses internet Anda. Jika semuanya OK, coba ulangi lagi
mengakses situs tersebut. Jika masih gagal, cobalah di lain kesempatan
(misalnya keesokan harinya). Soalnya, seringkali terjadi kegagalan
mengakses halaman web ini hanya bersifat sementara. Jika Anda sudah
mencoba berkali-kali namun tetap gagal, kemungkinan besar halaman web
tersebut memang benar-benar tidak ada.
3. Anda salah dalam
mengetikkan alamat URL. Misalnya, seharusnya www.cbn.net.id, anda
tuliskan www. cbn.net.id (ada spasi di antara www. dan cbn) atau
www,cbn.net.id (anda mengetikkan tanda koma setelah www, padahal
seharusnya tanda titik), www.cbn.netid (tidak ada tanda titik di antara
net dan id), dan sebagainya. Cara mengatasinya: cermatlah dalam
mengetikkan alamat situs yang hendak Anda akses.
408 Request Timeout
Kadang-kadang proses mengakses situs tertentu sangat lambat. Nah,
biasanya setiap server memiliki rentang waktu tertentu sebagai batas
toleransi bagi client untuk menyelesaikan proses mengakses server.
Request time out terjadi jika kelambatan dalam mengakses situs tersebut
sudah melebihi batas toleransi-waktu ini. Biasanya, kelambatan akses ini
disebabkan oleh adanya masalah pada akses internet Anda atau server
situs yang Anda kunjungi. Cara mengatasinya: cobalah mengakses situs
tersebut di lain kesempatan sambil jangan lupa memeriksa akses internet
Anda.
500 – Internal Server Error
Pesan error
ini biasanya terjadi ketika server dari situs yang Anda akses memang
sedang mengalami masalah. Jadi cobalah Anda tunggu beberapa saat. Siapa
tahu masalah tersebut sudah dibereskan oleh si webmaster situs dan Anda
dapat mengakses situs tersebut secara normal seperti biasa.
Mulai sekarang Anda tidak bingung lagi jika gagal dalam mengakses sebuah situs.
Semoga Bermanfaat.^^
Sekian Dari Saya,
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Blog Saya, Jangan Lupa Klik
Yang Berada Dibawah Subscribe Email Dan Komentarnya Ya ^^.
Dan Jangan Lupa Visit Blog Ini.
BUDAYAKAN MEMBACA DAN MENULIS KOMENTAR
Pengunjung yang Baik Itu yang Meninggalkan Komentar, Biarpun Itu Hanya Ucapan
"TERIMA KASIH"